Entri Populer

Kamis, 26 Mei 2011

mengenal flu singapura atau HFMD

MENGENAL FLU SINGAPURA ( Hand Foot and Mouth Disease )
.ILUSTRASI KASUS
Audi, berumur 2 tahun tiba-tiba tidak mau minum susu dari botol dan tidak mau makan. Bahkan anak saya sampai nangis menjerit-jerit kalau mau ditidurkan dan diberi susu botol. Ternyata di mulutnya timbul banyak sariawan. Beberapa hari kemudian, di kedua telapak kaki dan tangannya muncul bintil-bintil berisi air. Bisul itu semula kecil tetapi lama kelamaan bertambah besar. Bentuknya mirip seperti cacar air. Karena selama 3 hari tidak mau makan dan minum sama sekali akhirnya dirawat di rumah sakit dan didiagnosis terkena “flu Singapura”
.
PENDAHULUAN
• HFMD (Hand Foot Mouth Disease) atau KTM (Kaki tangan dan
Mulut) atau dahulu sering disebut “Flu Singapura” sebenarnya
adalah penyakit yang di dunia kedokteran dikenal sebagai Hand,
Foot, and Mouth Disease (HFMD) atau penyakit Kaki, Tangan dan
Mulut (KTM)
• Mengapa disebut flu singapura karena pertengahan September
tahun 2000, penyakit tangan, kaki dan mulut pernah merebak di
Singapura. Pemerintah Singapura bahkan sampai menganjurkan
agar seluruh restoran siap saji, kolam renang, dan tempat bermain
anak-anak ditutup sementara setelah tiga anak diberitakan
meninggal karena diduga terkena penyakit tersebut. Sebanyak 440
taman kanak-kanak (TK) dan 557 pusat perawatan anak diliburkan.
• Penyakit KTM ini adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus
RNA yang masuk dalam famili Picornaviridae (Pico, Spanyol = kecil),
Genus Enterovirus ( non Polio ). Genus yang lain adalah Rhinovirus,
Cardiovirus, Apthovirus. Didalam Genus enterovirus terdiri dari
Coxsackie A virus, Coxsackie B virus, Echovirus dan Enterovirus.
QHSE TIPS no.18/IV/2009
Sent : Apr 2009
Penyebab
• Penyebab yang paling sering terjadi adalah Coxsackie A16,
• sedangkan yang sering memerlukan perawatan karena keadaannya
lebih berat atau ada komplikasi sampai meninggal adalah
Enterovirus 71.
• Berbagai enterovirus dapat menyebabkan berbagai penyakit.
EPIDEMIOLOGI:
• Penyakit ini sangat menular dan sering terjadi dalam musim panas.
• Merupakan penyakit umum atau biasa terjadi pada kelompok
masyarakat yang crowded dan menyerang anak-anak usia 2 minggu
sampai 5 tahun (kadang sampai 10 tahun).
• Orang dewasa umumnya kebal terhadap enterovirus.
• Penularannya melalui kontak langsung dari orang ke orang yaitu
melalui droplet, pilek, air liur (oro-oro), tinja, cairan dari vesikel atau
ekskreta. Penularan kontak tidak langsung melalui barang, handuk,
baju, peralatan makanan, dan mainan yang terkontaminasi oleh
sekresi itu.
• Tidak ada vektor tetapi ada pembawa seperti nyamuk atau lalat .
• Penyakit ini mempunyai imunitas spesifik, namun anak dapat terkena
KTM lagi oleh virus strain Enterovirus lainnya. Masa Inkubasi 2 - 5
hari.
MANIFESTASI KLINIS :
• Mula-mula demam tidak tinggi 2-3 hari,
• diikuti sakit leher (pharingitis), tidak ada nafsu makan, pilek, gejala
seperti flu pada umumnya yang tak mematikan.
• Timbul vesikel yang kemudian pecah, ada 3-10 ulcus di mulut seperti
sariawan (lidah, gusi, pipi sebelah dalam) terasa nyeri sehingga
sukar untuk menelan. Bersamaan dengan itu timbul rash/ruam atau
vesikel (lepuh kemerahan/blister yang kecil dan rata), papulovesikel
yang tidak gatal di telapak tangan dan kaki. Kadang-kadang
rash/ruam (makulopapel) ada di bokong.
• Penyakit ini membaik sendiri dalam 7-10 hari. Bila ada muntah, diare
atau dehidrasi dan lemah atau komplikasi lain maka penderita
tersebut harus dirawat.
Waspadai gejala dan tanda yang berbahaya, diantaranya
adalah :
• Hiperpireksia (suhu lebih dari 39 der. C).
• Demam tidak turun-turun (Prolonged Fever)
• Tachicardia (denyut jantung cepat)
• Tachypneu (sesak)
• Tidak mau makan, muntah atau diare sehingga kekurangan cairan
dehidrasi.
• Lethargi atau lemah dan kesadaran menurun
• Nyeri pada leher,lengan dan kaki.
• kejang.
Komplikasi
Dalam keadaan daya tahan tubuh yang sangat rendah atau
immunocomprimized dapat terjadi komplikasi yang berbahaya dan
mengancam jiwa. Namun hal ini sangat jarang terjadi, diantaranya
komplikasi yang dapat terjadi adalah sebagai berikut :
• Meningitis atau infeksi otak (aseptic meningitis, meningitis
serosa/non bakterial), Encephalitis (bulbar)
• Myocarditis atau gangguan jantungh (Coxsackie Virus Carditis) atau
pericarditiso Paralisis akut flaksid
beberapa penyakit yang juga disebabkan karena virus
sejenis ini adalah penyakit ini :
1. Vesicular stomatitis dengan exanthem (KTM) - Cox A 16, EV 71
(Penyakit ini)
2. Vesicular Pharyngitis (Herpangina) - EV 703. Acute Lymphonodular
Pharyngitis - Cox A 10
LABORATORIUM :
• Bahan pemeriksaan yang dapat diambil dari tubuh dapat diambil dari
tinja, usap rektal, cairan serebrospinal dan usap/swab ulcus di
mulut/tenggorokan, vesikel di kulit spesimen atau biopsi otak.
• Spesimen dibawa dengan Hanks Virus Transport. Isolasi virus
dencara biakan sel dengan suckling mouse inoculation. Setelah
dilakukan “Tissue Culture”, kemudian dapat diidentifikasi strainnya
dengan antisera tertentu / IPA, CT, PCR dll.
• Dapat dilakukan pemeriksaan antibodi untuk melihat peningkatan
titer.
• Diagnosa Laboratorium adalah sebagai berikut :
1. Deteksi Virus Immuno histochemistry (in situ) Imunofluoresensi antibodi
(indirek) Isolasi dan identifikasi virus. Pada sel Vero ; RD ; L
2. Uji netralisasi terhadap intersekting poolsAntisera (SCHMIDT pools)
atau EV-71 (Nagoya) antiserum.2. Deteksi RNA :RT-PCRPrimer : 5
CTACTTTGGGTGTCCGTGTT 35 GGGAACTTCGATTACCATCC
3. Partial DNA sekuensing (PCR Product)3. Serodiagnosis :Serokonversi
paired sera dengan uji serum netralisasi terhadap virus EV-71 (BrCr,
Nagoya) pada sel Vero.
Uji ELISA sedang dikembangkan. Sebenarnya secara klinis sudah cukup
untuk mendiagnosis KTM, hanya kita dapat mengatahui apakah
penyebabnya Coxsackie A-16 atau Enterovirus 71.
PENANGANAN :
• Istirahat yang cukup
• Pengobatan spesifik tidak ada
• Pengobatan simptomatik atau mengobati gejalanya , tidak perlu
pemberian antibiotika
• Antiseptik di daerah mulut
• Pemberian obat demam atau penghilang rasa sakit Analgesik misal
parasetamol
• Cairan cukup untuk dehidrasi yang disebabkan sulit minum dan
karena demam
• Pengobatan suportif lainnya
• Penyakit ini adalah dapat sembuh sendiri atau self limiting diseases.
• Biasanya akan membaik dalam 7-10 hari, pasien perlu istirahat
karena daya tahan tubuh menurun.
• Pasien yang dirawat adalah yang dengan gejala berat dan
komplikasi tersebut diatas.
• Pada penderita dengan kekebalan tubuh yang rendah atau neonatus
dapat diberikan : Immunoglobulin IV (IGIV), pada pasien
imunokompromis atau neonatus
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT:
• Penyakit ini diduga sering terjadi pada masyarakat dengan sanitasi
yang kurang baik. Tetapi tampaknya pada masyarakat menengah ke
atas dengan sanitasi yang baikpun masih sering terjadi.
• Sering terjadi penularan d tempat yang padat seperti sekolah.
• Kebersihan Higiene dan Sanitasi dengan memperhatikan kesehatan
lingkungan dan perorangan misal cuci tangan, desinfeksi peralatan
makanan, mainan, handuk yang memungkinkan terkontaminasi.
• Bila perlu anak tidak bersekolah selama satu minggu setelah timbul
rash sampai panas hilang.
• Pasien sebenarnya tak perlu diasingkan karena ekskresi virus tetap
berlangsung beberapa minggu setelah gejala hilang, yang penting
menjaga kebersihan perorangan.
• Di Rumah sakit “Universal Precaution” harus dilaksanakan.
• Penyakit ini belum dapat dicegah dengan vaksin (Imunisasi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar